RM.Torani-Balikpapan

Rabu, 21 Juli 2010

Puncak Keikhlasan

Kesempatan untuk bersenang-senang sangatlah terbatas dalam hidup. Ketika ia tidak memanfaatkannya, maka ia telah melewatkan satu kesempatan berhaga dalam hidupnya. Hanya saja, di antara kesempatan tersebut ada yang merusak kehidupan manusia, terlebih lagi bagi masa depannya.
Orang yang berambisi untuk meraih semua kesempatan untuk bersenang-senang, tanpa memikirkan dampak yanng ditimbulkannya, berarti dia telah menjadi musuh bagi dirinya sendiri, bagi masa depannya dan tentu saja bagi hubungan kemannusiaannya.
Sebaliknya, sering kali seseorang tidak mendapatkan kesempatan untuk bersenang-senang karena beberapa sebab  tertentu, diantaranya : karena ingin selalu menyenangkan orang lain, menghindarkan orang lain dari kesulitan hidup, menjaga perasaan orang lain atau menciptakan kondisi nyaman bagi orang lain.
Namun sayangnya,, sikap seperti ini kadangkala tidak mendapat sambutan positif,, karena nampak mengganggu dan seakan-akan menjadi penghalang bagi apa yang diharapkan dan disukai orang. Meskipun demikian, lamban laun sikap seperti itu akan dianggap sebagai satu sikap yang luhur, atau setidaknya dianggap sebagai ungkapan paling kongkret dari rasa cinta, keikhlasan,, dan kepedulian. Terutama ketika nilai-nilai terpuji semakin menghilang dari kehidupan ini yang telah didominasi oleh kecenderungan pragmatisme dan sikap takut untuk menasihati, membimbing, dan meluruskan mereka yang berbuat salah.
Sesungguhnya orang yang ikhlas padamu adalah dia yang mencegah dirimu dari keterpurukan atau tenggelam dalam kegelapan hidup. Dialah orang yang membuat dirimu tidak dapat  bersenang-senang pada hari ini, demi sesuatu yang membuatmu mulia pada esok hari.
Banyak sekali orang berakal yang justru membiarkan orang-orang yang mengikuti nafsu mereka sendiri, Dan sedikit saja di antara orang-orang berakal ini yang mau menghalag-halangi mereka, sebagai unngkapan sikap peduli, kasih sayang dan ketulusan mereka.
Setiap orang yang memiliki prinsip dalam hidup ini, akan berjuang tanpa henti membela nilai-nilai yang mereka yakini. Mereka tidak peduli dengan kemarahan sahabat dekat pada hari ini, karena mereka percaya bahwa suatu saat nanti sahabat dekat itu akan mmelihat kebenaran yang sesungguhnya. Sahabat dekat itu, suatu saat, justru akan menemukan kebenaran prinsip mereka, kejujuran mereka dan ketulusan hati mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar